JOGJA, ZUHRIF-REZA- Pemilukada Kota Yogyakarta dinodai oleh aksi kekerasan fisik berupa penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap 6 orang Tim Patroli Zuhrif Reza (Puji Purwanto dkk) yang sedang menjalankan tugas jaga keliling. Tim Patroli Zuhrif-Reza terdiri dari Kepanduan PKS dengan berseragam resmi kepanduan yang bertugas melakukan pemantauan dan pencegahan terhadap black campaign serta money politic. Penganiayaan dilakukan pada lebih kurang pukul 2.30 dini hari tadi. Tindakan kekerasan ini juga dibarengi dengan aksi main hakim sendiri berupa penyitaan dan penggeledahan barang-barang milik pribadi seperti HP dan Dompet ke 6 petugas keamanan pasangan Zuhrif-Reza.
Kronologi:
Adapun kronologis kejadiannya sebagai berikut: Mulai pukul 01:00 dini hari, 6 orang tim keamanan dari pandu keadilan pendukung pasangan Zuhrif-Reza melakukan patroli di daerah Purbayan, Kota Gede. Saat melewati daerah Purbayan-Prenggan pada sekitar pukul 02:30, ke 6 orang tersebut melihat dua orang berboncengan yang mencurigakan karena menyebarkan selebaran. Spontan ke 6 orang pandu keadilan tersebut berbalik hendak mengejar 2 orang yang mengendarai sepeda motor tersebut. Namun, sebelum mengejar, ke 6 orang pandu keadilan tersebut memungut selebaran yang disebarkan oleh pengendara motor tersebut untuk diamankan. Akan tetapi tiba-tiba dari beberapa arah bermunculan segerombolan orang yang langsung menuduh ke 6 orang tersebut menyebar kertas yang berisi “black campaign” terhadap pasangan no.2. Gerombolan orang ini memaksa dan menyeret ke 6 orang kepanduan ini ke mobil dan dibawa ke Kantor Salah satu Parpol. Dalam perjalanan di jalan Ngeksigondo ke 6 orang kepanduan mengalami penganiayaan. Kemudian, aksi kekerasan fisik tersebut dilanjutkan selama mereka disekap di Kantor tersebut.
Beberapa orang yang bisa diidentifikasi oleh korban adalah bernama Safaruddin, Ali dan Johan. Di samping penganiayaan, gerombolan orang yang bermarkas di kantor Parpol ini juga melakukan aksi bak polisi berupa penggeledahan dan penyitaan benda-benda pribadi milik ke 6 kepanduan pasangan Zuhrif-Reza. Lebih parah lagi ke 6 orang kepanduan ini dipaksa mengakui menyebarkan kertas yang berisi “black campaign” terhadap pasangan no. 2. Gerombolan ini telah mengambil alih tugas polisi dan melakukan praktek main hakim sendiri.
Puji, salah satu Korban Penganiayaan harus dirawat di Rumah Sakit
Akibat dari penganiayaan dan kekerasan fisik tersebut, setelah menjalani pemeriksaan di RS Hidayatullah, ke 6 kepanduan tersebut menderita luka, lebam, sobek bibir dan kepala pusing. Atas tindak penganiayaan dan kekerasan fisik tersebut, Puji Purwanto dkk-didampingi Tim Hukum Pasangan Zuhrif-Reza, Sri Hadi Fahruddin dkk telah melaporkan kasus tersebut ke Polresta Kota Yogyakarta.
Tim Sukses Pasangan Zuhrif-Reza mengutuk dan menyesalkan aksi tindak kekerasan yang dilakukan oleh segerombolan orang yang ada di kantor Parpol tersebut. Tim Sukses Zuhrif-Reza juga menyesalkan adanya fitnah yang disampaikan melalui Facebook dan Milis. Tidak ada logikanya Tim Patroli sebagai pelaku karena mereka memantau situasi secara terang-terangan serta menggunakan seragam resmi kepanduan.
Atas kejadian di atas serta fitnah keji yang disebarkan melalui internet, Tim Zuhrif-Reza menghimbau para pendukung tetap tenang dan menaati proses hukum yang berlaku.
sumber : http://www.pks-diy.com/2011/09/enam-orang-tim-patroli-zuhrif-reza.html