Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengajak semua pihak untuk tidak apriori. RUU Kamnas yang diajukan pemerintah terbuka untuk dibahas isinya secara bersama-sama. Intinya, bagaimana mempunyai peraturan bersama yang bisa menjamin keamanan bagi seluruh rakyat.
Menurut Menhan, tidak ada keinginan untuk mengembalikan kekuasaan TNI seperti di masa Orde Baru. UU Kamnas justru diperlukan sebagai payung hukum untuk aturan pelibatan TNI dalam menciptakan keamanan bagi seluruh rakyat.
Sekarang ini ancaman bagi keamanan nasional tidak hanya dilakukan dengan kekuatan militer, tetapi justru nonmiliter dan lebih kompleks. Risiko yang diakibatkannya pun sangat tinggi dan bahkan tidak menentu.
Tanggung jawab keamanan sendiri tidak berubah tetap berada di tangan polisi. Hanya saja dalam menghadapi ancaman yang lebih besar dan kompleks, polisi bersama Dewan Keamanan Nasional bisa membuat kebijakan yang bisa melibatkan kekuatan yang dimiliki negara untuk menangkal ancaman terhadap keamanan nasional.
Kita harus mengakui adanya hal-hal ideal dalam RUU Kamnas, khususnya dalam menciptakan keamanan bagi seluruh rakyat. Hanya saja trauma 32 tahun yang terjadi ketika terjadi salah guna kekuasaan dan TNI dijadikan alat kepentingan kekuasaan itu, tidaklah bisa disalahkan apabila masyarakat lalu khawatir.
Untuk mempertemukan hal-hal yang ideal dan yang menakutkan diperlukan adanya dialog. Forum politik di DPR merupakan ajang yang paling tepat untuk membahas secara tuntas semua persoalan yang ada, sehingga kita bisa menyingkirkan hal-hal yang menakutkan dan mendorong aturan-aturan yang ideal bagi keselamatan seluruh rakyat.
Di era demokrasi seperti sekarang, seharusnya akal sehatlah yang kita gunakan. Cara pandang yang kita pergunakan tidak perlu hanya dengan ketakutan, karena kita tidak sedang hidup dalam era represif seperti dulu. Kita sedang hidup di era keterbukaan, di mana kita bisa menyuarakan apa yang menjadi kegundahan kita.
Sebagai pembuat undang-undang, DPR harus berdiri di depan untuk menangkap kegundahan masyarakat. Caranya bukan hanya dengan berteriak, tetapi menghapuskan pasal-pasal yang membuat gundah dan menggantinya dengan aturan yang berpihak kepada kepentingan keselamatan rakyat.
Persoalan yang kita hadapi tidak cukup diselesaikan hanya dengan berteriak-teriak. Kelompok masyarakat dan mahasiswa karena tidak mempunyai kewenangan membahas RUU Kamnas, tentu tidak bisa disalahkan apabila kemudian sekadar berteriak. Namun anggota DPR tidak bisa hanya berteriak saja, tetapi harus bekerja untuk menghasilkan peraturan undang-undang yang baik untuk kepentingan nasional.
Sayang sekali sekarang ini kita hanya mendengar ingar-bingarnya, tetapi tidak muncul pemikiran yang solutif. Akibatnya kita hanya sekadar ramai berteriak-teriak, tetapi substansi utama bagi upaya menciptakan keamanan nasional tidak tersentuh.
Jangan sampai lalu kita hanya sekadar ramai dan menolak, tetapi di sisi lain kita lupa untuk menjamin hadirnya keamanan nasional. Pada akhirnya rakyat banyak akan menjadi korban apabila kita melupakan faktor keamanan nasional yang dibutuhkan untuk menciptakan ketertiban umum.
Nyaris tidak ada persoalan di negeri ini yang tidak menimbulkan ingar-bingar. Semua ini tidak bisa dilepaskan dari menurunnya kredibilitas pemerintahan. Terutama pada aspek politik dan hukum memang kepercayaan masyarakat kepada pemerintah sangatlah rendah.
Akibatnya di banyak sisi kehidupan, kita melihat adanya ketidakpatuhan sosial. Bahkan kepada aparat polisi, masyarakat semakin tidak menghormati. Lihat saja apa yang terjadi di Poso di mana polisi bisa dibunuh dan bahkan kantor polisi dibom.
Pemerintah harus hadir bahwa mereka itu ada dan masih memegang kendali pemerintahan. Pemerintah harus menunjukkan bahwa diri mereka masih kredibel dan harus dihormati. Sebab kalau tidak maka tinggal satu tahapan lagi ketidakpatuhan itu berubah menjadi huru-hara.
Kita semua tentu tidak mau sampai negeri ini kacau. Kita membutuhkan ketenangan untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu kita juga harus bisa menahan diri. Jangan sekadar hanya ramai, tetapi juga muncul dengan pikiran yang solutif untuk menggapai masa depan bersama yang lebih baik.
Sumber : metrotvnews.com